“Para peserta PPMB harus menjadi kader dalam mendiseminasikan program
moderasi beragama ini kepada dua unsur, yakni para ASN yang belum mengikuti Pelatihan
PPMB dan juga kepada masyarakat di lingkungan sekitar para peserta,” ujar Kepala
Balai Diklat Keagamaan Medan Muhammad Halomoan dalam upacara pembukaan
pelatihan Reguler, Senin (12/6).
Dalam bimbingan dan arahannya, Kabalai Halomoan mengatakan bahwa Moderasi
Beragama merupakan salah satu dari 7 program prioritas Kementerian Agama.
Sehingga, untuk tahun 2023, 40% dari total pelatihan yang diselenggarakan
merupakan Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama.
Hal ini guna memenuhi target agar seluruh PNS di lingkungan Kementerian Agama
dapat mengikuti program nasional tersebut, sebelum menyasar kepada PNS di Kementerian
dan Lembaga lainnya pada tahun depan.
Berlangsung di Aula A.H. Nasution Kampus BDK Medan, Kabalai Halomoan membuka
langsung 4 angkatan pelatihan, yakni Pembukaan pelatihan Implementasi Kurikulum
Merdeka Berbasis Komunitas (IKM BK) Angkatan XII dan Pelatihan Penggerak
Penguatan Moderasi Beragama Angkatan VII dan VIII Bagi PNS (Administrasi) serta
Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama Angkatan VIII Keagamaan.
Selanjutnya, Kabalai Halomoan menyebut bahwa pelatihan IKM BK sendiri
merupakan pelatihan terkait implementasi kurikulum merdeka dengan menerapkan
pola baru, yakni berbasis komunitas.
Setiap komunitas dari masing-masing madrasah tersebut terdiri atas 6 unsur yaitu Kepala Madrasah,
Guru, Pengawas, Dosen, Seksi Pendidikan Madrasah dan Widyaiswara.
“Setiap unsur dalam komunitas tersebut memegang peranan yang penting guna dan
diperlukan koordinasi yang baik,” ujar Kabalai.
Turut hadir dalam pembukaan ini, Kepala Sub Bagian Tata Usaha BDK Medan
Suhesti Wira Dharma, Koordinator Widyaiswara BDK Medan yang diwakili oleh Juwairiah,
serta segenap Widyaiswara dan Panitia Pelaksana.
Penulis : Irna Junita
Editor :
Sumber :